News

Alat Glukometer menang James Dyson Award sebesar $2,500 USD

Thipok (Poom) Cholsaipant adalah pemenang James Dyson Award 2020 dengan inovasi terbaru alat pemeriksa glucometer yang disambungkan dengan smartphone | Cari Kuliah

By Cari Kuliah | 2 years ago
Cari Kuliah




Tahun 2020 memang tahun yang diluar dari ekspektasi, tetapi dari keburukan yang tengah terjadi di dunia, Pria bernama Thipok “Poom” Cholsaipant telah memenangkan kompetisi dari James Dyson, pencipta dan pemiliki perangkat teknologi rumah tangga dari vacuum cleaner hingga dryer rambut.

 

Pria yang kerap di kenal sebagai Poom dapat memecahkan masalah Kesehatan dengan inovasi dia bernama AeroLyze, alat pertama di dunia untuk memeriksa kadar gula dalam darah untuk manusia sebelum diabetes atau prediabetes. AeroLyze menyederhanakan proses pemeriksaan dan mengeliminasikan tes darah yang sebelumnya menggunakan metode pengambilan darah dengan jarum yang sakit pada jari. Dengan menggunakan smartphone dan smartwatch yang disambungkan dengan glucometer, hal ini dapat digunakan untuk orang yang prediabetes untuk periksa dan memantau kadar gula hanya dengan sekali hembusan nafas.

 

Poom dibesarkan di dalam keluarga yang menemukan hal yang sangat berharga dalam pencarian solusi dari permasalahan sehari-hari. Ini yang membuat Poom memiliki hasrat untuk menciptakan inovasi baru, ditambah dengan latar belakangnya sebagai Industrial Designer. Dengan masalah yang dialami keluarga Poom begitu juga dengan banyak orang di dunia hari ini: Tipe 2 Diabetes, menjadikan motivasi Poom untuk membuat AeroLyze. Dalam misinya untuk mencari alternatif modern dari tes darah yang sakit dengan menggunakan jarum, Poom akhirnya dapat menciptakan alat yang dapat disambungkan dengan smartphone dan smartwatch untuk tes kadar gula dalam darah untuk orang yang prediabetes. Meskioun Poom menginginkan alat ini dapat digunakan oleh orang yang telah terkena diabetes, dia memulai ini semua dari orang yang prediabetes karena glucometer ini fokus pada pencegahan penyakit diabetes secara dini.

 

AeroLyze berbeda dari alat glucometer lainnya karena alat ini difokuskan pada pengalaman penggunanya, sehingga membuat alat ini sederhana, nyaman dan gampang digunakan. Dengan hanya menggunakan satu kali hembusan nafas, desain dari alat ini telah menghilangkan sakit dan ketidaknyamanan dari penggunaan jarum pada jari. Dengan kemampuan nafas juga membantu pengguna untuk mengurus diri sendiri secara singkat dari kesibukan sehari-hari. Selanjutnya AeroLyze menggunakan skala penilaian dari pembacaan secara digital untuk mengurangi kecemasan dan kesalahpahaman seputar fluktuasi tingkat kadar gula dalam darah yang dapat terjadi.

 

Tidak seperti alat ukur glukos tradisional lainnya, alat yang tidak invasive ini menggunakan acetone breath analysis dan artificial intelligence untuk memonitor tingkat kadar gula dalam darah dan hasil pemeriksaan langsung terhubung kepada pengguna smartphone atau smartwatch. Beberapa fakta mengenai penyakit ini di Amerika Serikat adalah:

1.     Lembaga Kesehatan Amerika Serikat CDC mengatakan bahwa 88 juta orang Amerika, lebih dari 1 banding 3 memiliki prediabetes, dan lebih dari 84% dari mereka tidak mengetahui bahwa mereka memiliki penyakit ini.

2.     Orang yang terkena prediabetes meletakkan dia pada resiko yang tinggi dalam develop tipe 2 diabetes, penyakit jantung dan struk.

3.     Hari ini, alat paling umum untuk mengetahui penyakit prediabetes atau diabetes menggunakan proses jarum yang menyakitkan pada ujung jari.

 

Dengan inovasi ini, Poom menjadi inventor jajaran atas dari 150 peserta lainnya, menjadikan hal ini pemecah rekor kompetisi tahun ini. Memenangkan kompetisi ini dalam skala nasional dalam James Dyson Award memberikan hadiah berupa uang sebesar $2,500 USD kedalam projek ini (AeroLyze). Dengan uang ini Poom memiliki rencana untuk menyelesaikan prototype alat miliknya, mematenkan AeroLyze dan melanjutkan mesin pembelajaran (alat lunak / software) dalam memprediksikan lebih akurat sesuai dengan kebiasaan sehari-hari pengguna, sehingga dapat memberikan peringatan kepada mereka apabila mereka telah mendekati tingkat kadar gula yang membahayakan.

 

AeroLyze akan melanjutkan kompetisi ini ke tingkat internasional yang diselenggarakan oleh James Dyson Award. Peringkat kedua dan ketiga dalam kompetisi ini juga telah dipilih dalam tahun ini: Sip Safety Accessory dan Carbyn. Ketiga finalis ini juga terpilih dalam top 20 list secara global dan akan melanjutkan kompetisi ke dalam tingkat internasional.

 

Poom menambahkan: “Proses saat ini dalam mengukur tingkat gula dalam darah adalah proses ritual yang panjang dan menyakitkan untuk hanya dapat melihat secara sekilas pada 3 digit angka. Saya meyakini bahwa manusia terbuat dari pengalaman bukan hanya angka. Ini menimbulkan pertanyaan: Bagaimana car akita dapat men-desain pengalaman dalam memonitor glukos yang lebih baik? AeroLyze memiliki tujuan untuk mempelajari gaya hidup orang, menyederhanakan proses pemeriksaan dan cara menyampaikan hasil yang tidak invasive yang mengeliminasi kesalahpahaman.